Tour de Singkarak, Alek Gadang Mempromosikan Wisata dan Budaya Urang Awak

Tour de Singkarak (TdS) merupakan ajang promosi budaya dan wisata Sumatera Barat dengan perpaduan ajang olahraga balap sepeda. Terinspirasi dari Tour de France (dimulai semenjak tahun 1903)  yang telah berusia seabad,   Sumatera Barat juga memulai debutnya dengan Tour de Singkarak sejak tahun 2009. Tour de Singkarak diambil dari danau yang terbesar di Sumatera Barat yang terkenal dengan keelokan panorama alamnya. TdS pertama kali diselenggarakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia serta perlombaan balap sepeda ini merupakan acara resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale)  di kelas 2.2 Asia Tour. Semenjak tahun 2012 Amaury Sport Organisation atau ASO yang juga penyelenggara Tour de France di Perancis terjun langsung di dalam penyelenggaraan TdS sehingga pelaksanaannya lebih profesional baik dari sisi keterlibatan negara-negara lain maupun dari sisi meningkatnya sponsor yang ikut andil.  TdS juga didukung oleh APBD provinsi dan kabupaten yang dilalui. Sehingga  kabupaten dan kota memiliki kesempatan untuk memperkenalkan daerah dan budayanya.

Provinsi Sumatera Barat merupakan daerah yang memiliki dataran tinggi, pegunungan yang terbentang sepanjang bukit barisan  dan kaya akan pesisir pantai barat yang indah menawan. Setiap daerah terkenal dengan keelokan dan keunikannya sendiri baik dari segi pemandangan alam, kekayaan budaya maupun keramahtamahan penduduk lokal.  Sumatera Barat sendiri memiliki danau terindah mulai  dari danau Singkarak (130,1 km² asl), Maninjau (99,5 km² asl), Diatas (31,5 km² asl), Dibawah (14,0 km² asl), dan Talang (5,0 km² asl).  Selain danau, gunung-gunungnya tak kalah menantang untuk didaki seperti Gunung Pasaman (2.900 m), Talamau (2.912 m),  Marapi (2.891 m), Singgalang (2.877 m), Talang (2.572 m),  Tandikat (2,438 m) dan Sago (2.271 m)  Wilayah Sumatera Barat juga dilalui oleh aliran-aliran sungai yang menjadi denyut nadi kehidupan daerahnya seperti Kuranji, Anai, Ombilin, Suliki, Agam, Sinamar, dan Arau. Selanjutnya sepanjang pesisir barat juga memiliki pantai-pantai yang indah landai dan pulau-pulau disekitarnya bak penyempurna keagungan Sang Pencipta. Sumatera Barat juga memiliki air terjun beragam mulai dari yang lurus menerjang kebawah seperti Lembah Anai sampai bertingkat dan beraliran deras seperti air terjun Timbulun di Pesisir Selatan. Selain itu pemandangan di sepanjang perjalanan merupakan gradasi yang indah antara perpaduan padi yang menguning dan birunya langit.

indahnya pemandangan alam di sepanjang lintasan sepeda TdS diambil dari http://tourdesingkarak.com/uploads/default/files/singkarak2012_4-5111-3000.jpg

indahnya pemandangan alam di sepanjang lintasan sepeda TdS diambil dari http://tourdesingkarak.com/uploads/default/files/singkarak2012_4-5111-3000.jpg

Selain keanekaragaman alam di setiap daerah yang merupakan aset tak ternilai, ditambah lagi ragam budaya mulai dari segi ragam dialek, pakaian adat, upacara adat, sampai makanan tradisionalnya. Kuliner Minang yang terkenal kaya akan rasa dan bercita rasa pedas pasti akan menjadi daya tarik dan mendapat tempat dihati para wisatawan. Mulai dari Pariaman yang terkenal dengan gulai ikan dan sala lauk, Bukittingi dengan nasi kapau dan gulai itik lado hijau, Payakumbuh dengan galamai, Pesisir Selatan yang kaya dengan rendang lokan serta beragam masakan seafoodnya, serta Solok yang terkenal  pangek ikan serta kelembutan berasnya.

menikmati kuliner minang memang tiada habisnya, diambil dari www.tourdesingkarak.com

menikmati kuliner minang memang tiada habisnya, diambil dari http://www.tourdesingkarak.com

Sehingga pilihan yang tepat menjadikan Sumatera Barat sebagai tuan rumah untuk acara sekelas TdS. Sumatera Barat merupakan tempat yang layak dan ideal untuk menyelenggarakan ajang internasional ini karena Sumatera Barat merupakan daerah dengan pemandangan alam spektakuler yang merupakan untaian karya Sang Maha Agung.

logo-ilustrasi-sepedah-130512b

tabel tds

Dari tahun ke tahun TdS mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dengan penambahan etape di sejumlah wilayah kabupaten dan kota   yang terlibat, untuk menunjukkan bahwa ajang ini merupakan pesta rakyat Sumatera Barat. Dampak dari ajang ini berimbas pada kesejahteraan masyarakat. Sudah semestinya ajang ini lebih merakyat melalui promosi-promosi yang dilakukan pemerintah setempat. Acara yang juga didukung oleh APBD menjadi acara dari, oleh dan untuk masyarakat Sumatera Barat. Rasa bangga sebagai daerah penyelenggara pun tercermin dari keramahtamahan penduduk lokal terhadap wisatawan mancanegara dan domestik yang akan terus berdatangan ke Sumatera Barat.

Tidak hanya itu, pembukaan dan penutupan tidak hanya dipusatkan di satu titik kota Padang saja sebagai ibukota Sumatera Barat. Tetapi juga melibatkan daerah lain seperti Sawahlunto, Kabupaten Solok, Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar dan kabupaten-kota lainnya. Jumlah peserta internasional dari tahun ke tahun juga mengalami peningkatan yang signifikan, dan itu akan berimbas terhadap tingkat hunian hotel-hotel di Sumatera Barat dan peningkatan usaha di bidang ekonomi kreatif . Serta dari segi jarak yang ditempuh pada tahun 2013 mengalami dua kali peningkatan dari awal acara ini diusung. Ini membuktikan bahwa wilayah Sumatera Barat tidak hanya kaya dan megah akan alamnya, tetapi memiliki tantangan tersendiri bagi pembalap, seperti kelok 44 yang terkenal dengan keekstriman tanjakkannya.

disalah satu tanjakan yang menguras energi pembalap, diambil dari www.tourdesingkarak.com

disalah satu tanjakan yang menguras energi pembalap, diambil dari http://www.tourdesingkarak.com

info2013

Tak tanggung-tanggung dalam pelaksaanan TdS kali ini pihak penyelenggara memberikan hadiah sebesar 1,2 milyar rupiah. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hadiah TdS mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Sebagai pedoman  dalam tabel ini dapat diperhatikan pemenang TdS dari tahun ke tahun yang saat ini masih didominasi oleh pembalap dari Iran.

pemenang

 

Sekilas informasi mengenai TdS yang penyelenggaraannya tinggal dalam hitungan hari saja;

Tour De singkarak 2013

Untuk lebih detail mengenai TdS yang akan dimulai  di Bukittinggi pada minggu tanggal 2 Juni 2013 dan berakhir di kota Padang pada tanggal 9 Juni, animo peserta tahun ini semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dari jumlah negara yang ikut berpartisipasi dalam ajang ini, 16 tim internasional:  Jepang, Iran, Singapura, Australia, Uzbekistan, Ukraina, Kirzigtan, Rusia, Taipe, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Brunei, Selandia Baru, Perancis, Malaysia, dan Indonesia sebagai tuan rumah dengan enam timnya

Etape Tour De singkarak tahun 2013

Silahkan menyimak etape yang akan dilalui oleh para pembalap. Ini juga akan bermanfaat bagi para traveler, cyclist, fotografer ataupun pengunjung yang ingin menjadi saksi sejarah salah satu acara terbesar di Sumatera Barat, merekam jejak moment-moment penting yang akan dilalui para pembalap.

Etape 1 Bukittinggi – Bonjol (104 km) , pada hari Minggu 2 Juni
Etape 2 Payakumbuh – Danau Singkarak (124,5 km), pada hari Senin 3 Juni
Etape 3 Padang Panjang – Istano Basa dan Tanah Datar(206,5 km), pada hari selasa 4 Juni
Etape 4 Sijunjung – Pulau Punjung – Dharmasraya (189,5 km), pada hari Rabu 5 Juni
Etape 5 Sawahlunto – Muara Labuh – Solok Selatan (138,5 km), pada hari Kamis 6 Juni
Etape 6 Pariaman – Painan (144,5 km), pada hari Sabtu 8 Juni
Etape 7 Padang Pariaman – Padang Circuit (143,5 km), pada hari Minggu 9 Juni

Dampak Tour de Singkarak dari Tahun ke Tahun

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menyatakan bahwa TdS merupakan perpaduan promosi pariwisata dan olahraga prestasi yang akan memberikan dampak langsung kepada Sumatera Barat sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia. Itu tidak hanya dilihat dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun nasional tetapi juga beriringan dengan pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat yang akan meningkatakan pendapatan demi usaha menuju kesejahteraan masyarakat.

Kunjungan wisatawan manacanegara ke Sumatera Barat naik sebesar 13,2 % diatas kenaikan pariwisata nasional 8,9% pada tahun 2011. Hal ini juga ditunjukkan pada tingkat hunian hotel-hotel berbintang pada tahun 2010 sebesar 332.515 menjadi sebesar 413.180 pada tahun 2011,  yaitu naik sebesar 24,3%. Hal ini juga menunjukkan trend positif pada tahun 2012 dengan tingkat hunian kamar sebesar 49,75 %.

Peningkatan geliat investasi hotel di Sumatera Barat terus bergerak kearah positif terutama di daerah Bukittinggi dan Sawahlunto berdasarkan Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Sumbar, Burhasaman, yang dikutip dari klikpositif.com. Serta jumlah wisman yang masuk ke Bandara Internasional Minangkabau mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.  Hendaknya dana APBD yang telah dialokasikan berbanding lurus dengan kesejahteraan  masyarakat dan peningkatan perekonomian Sumbar. Apakah hasilnya telah berimbas langsung ke masyarakatnya sehingga menunjukkan pertumbuhan perekonomian yang signifikan. Tetapi yang sangat jelas dan dapat direalisasikan adalah promosi wisata Sumbar yang berguna untuk perekonomian Sumbar dalam jangka panjang dan kedepannya.

Pada tahuin 2013, pengambilan spot-spot gambar juga didukung menggunakan helikopter selama acara berlangsung. Dikabarkan ajang ini juga akan dihadiri 1000 wartawan lokal, nasional maupun internasional. Sehingga menempatkan TdS sebagai kompetisi balap sepeda dunia urutan ke-5 dengan jumlah pengunjung terbesar.

Dampak selanjutnya dari TdS adalah semakin populernya olahraga sepeda di Indonesia dan di Sumatera Barat khusunya. Sehingga bersepeda dengan sendirinya dijadikan sebagai gaya hidup oleh masyarakat menuju hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Secara tidak langsung ini meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan

Dengan semakin dikenalnya Sumatera Barat melalui ajang internasional ini akan memberikan dorongan dan motivasi bagi generasi muda dan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan budaya. Sehingga potensi-potensi alam dan budaya yang dimiliki Sumatera Barat dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi kemakmuran dna kesejahteraan masyarakatnya. Diharapakan ajang ini dapat lebih disosialisasikan ke semua lapisan masyarakat sehingga Sumatera Barat dapat menjadi tuan rumah dan bisa memberikan keramahtamahan yang baik dan tetap menjaga sendi-sendi budayanya. Mari kita dukung dan sukseskan TdS sebagai ajang promosi budaya dan daerah Sumatera Barat.

Supported by:

logobudapar

logo_tourdesingkarak2 (1)logo-wonderful-indonesia

sumbarprovlogo

Sumber

Http://www.beritasatu.com/lainnya/113176-220-pebalap-dari-18-negara-ikuti-tour-de-singkarak-2013.html

Http://www.walman.org/2013/05/semarak-alek-gadang-tour-de-singkarak-2013.html

http://www.the-sports.org/tour-of-singkarak-events-statistics-all-time-s2-c2-b0-g197-t5321-u0.html

http://www.tourdesingkarak.com/blog/2013/05/811-show-potensi-ekonomi-lingkungan-tour-de-singkarak-tds-2013

http://www.klikpositif.com/news/fokus/255/mengayuh-roda-wisata-di-tour-de-singkarak-.html

6 comments on “Tour de Singkarak, Alek Gadang Mempromosikan Wisata dan Budaya Urang Awak

  1. hmm, soal pengambilan nama event yg dari nama danau singkarak, emang singkarak ada kelok2 juga ya uni? Bukanya maninjau aja yg punya kelok (kelok 44)…?

    • Nama event memang diambil dari salah satu danau terbesar di sumatera Barat, danau singakarak yang merupakan bagian rute dari event TdS tahun pertaman sampai sekarang, yang punya kelok 44 adalah danau Maninjau yang juga merupakan rute yang dilewati para pembalap:)

  2. Bangga sekali perlombaan tingkat dunia seperti ini dilaksanakan di Indonesia 🙂 di Sumatera Barat tepatnya. Pemandangannya amboooiii indahnyaaaa 😀

    • ‘Iya mbak Ika, medan di Sumbar adalah tantangan sendiri bagi para rider :D, sejak event TdS ini dilakasanakan semakin bnyak cylist dari seluruh dunia mampir ke Sumbar untuk menaklukan medannya seprti tanjakan, kelok 44:D

Leave a comment